Sejumlah Masyarakat di Buleleng Menolak Imunisasi Polio

Singaraja | Ada beberapa warga masyarakat di beberapa desa di Buleleng tidak mau mengikuti PIN (Pekan Imuniasasi Nasional) Polio karena berbagai alasan seperti kepercayaan dan sebagaianya. Namun, jumlah warga yang tidak mau mengikuti kurang dari dua persen dri total sasaran. Pemkab Buleleng berjanji akan terus melakukan pendekatan terhadap mereka supaya seluruh balita bisa terjangkau PIN Polio karena sifatnya wajib.

Hal itu dikatakan oleh Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra usai meresmikan Pencanangan PIN Polio di Kabupaten Buleleng, Selasa (15/3). Namun, masyarakat di beberapa desa yang menolak PIN Polio ini tidak disebutkan secara pasti oleh wakil bupati karena menyangkut soal etika. Menurutnya, Pekan Imuniasi Nasional Polio ini akan dilakukan secara bertahap hingga Juni 2016 mendatang.

- Advertisement -

PIN Polio sangat penting bagi masa depan anak-anak Indonesia di masa mendatang. “Kita sedang membentuk anak-anak Indonesia yang Gemilang di masa mendatang. Jadi PIN Polio ini sangat penting untuk kesehatan anak-anak kita, ayo datanglah,” ajak Sutjidra.

Sutjidra mengatakan, Pemkab Buleleng sudah punya tim kecil di masing-masing wilayah untuk melakukan evaluasi, sweeping dan pendekatan langsung ke masyarakat supaya semua balita yang ada di Buleleng ikut dalam PIN Polio ini.

Bukan hanya warga Buleleng, kata Sutjidra namun sejumlah balita dari daerah lain di Indonesia yang kebetulan berada di Buleleng selama kurun waktu tertentu maka wajib untuk mengikutsertakan. “Karena itulah sweeping ke kantong-kantong daerah in kita dorong untuk ikut mengikutinya,’ kata Sutjidra.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Buleleng mengatakan sejumlah 48.337 balita menjadi sasaran PIN Polio. “Mudah-mudahan semua mendapatkan pelayanan PIN imunisasi Polio,” ujar Kadis Kesehatan Gusti Nyoman Pramana.

- Advertisement -

Menurutnya Buleleng harus mengikuti kebijakan nasional supaya daerah bebas polio karena Indonesia telah mendapatkan sertifikasi bebas polio. Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan sehingga Indonesia bebas polio, yakni Pekan Imunisasi Polio, Penggantian vaksin trivalent Oral Polio Vaccine (tOPV ke bevalent Oral Polio Vaksin (bOPV) dan juga intorduksi Inactivated Polio Vaccine (IPV) yang diberikan pada sasaran injeksi. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts