Bahasa dan Sastra Bagian Penting Ilmu Pengetahuan

Singaraja, koranbuleleng.com| Bahasa dan sastra adalah bagian penting dari Ilmu Pengetahuan. Masyarakat dan berbagai komponen lainnya harus menyadari itu.Selama ini, ada anggapan bahwa Ilmu pengetahuan hanyalah bidang sains semata.

Karena itulah, Siswa SMA seharusnya tidak minder jika bersekolah di bukan jurusan jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Tidak semua orang mempunyai potensi dan minat di bidang sains. Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda.

- Advertisement -

Sebaiknya potensi dan minat tersebut yang dikembangkan. Orang tua juga harus mendukung dan memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk mengembangkan potensi serta minat yang dimiliki. Sedangkan sekolah dan pemerintah mempunyai tugas untuk memberikan ruang pengembangan potensi dan minat tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd saat memberikan sekapur sirih pada Lomba Cipta dan Baca Puisi Tingkat SMA/SMK yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng di Gedung Sasana Budaya rangkaian dari Buleleng Festival, Jumat 5 Agustus 2016.

Menurut mantan orang nomer satu di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ini, sekolah tidak semata-mata hanya melihat sains sebagai sebuah ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan itu terdiri dari banyak hal termasuk sastra merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Linguistik pun merupakan bagian dari ilmu pengetahuan. Hal tersebut yang harus disadarkan.

“Siswa akan berkembang pesat dan memiliki masa depannya ketika siswa mengetahu potensi dirinya, bersedia mengembangkan potensi tersebut, dan ada media atau ruang yang disiapkan untuk bisa mengembangkan potensi tersebut. Tugas pemerintah dan sekolah untuk memberikan media atau ruang tersebut,” ungkap Suyasa.

- Advertisement -

Mengenai Lomba Cipta dan Baca Puisi yang diselenggarakan, Gede Suyasa mengungkapkan peserta tidak hanya membaca puisi dari sastrawan ataupun penyair melainkan peserta membuat sendiri sebuah puisi lalu membacanya. Dari kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan kreativitas dan bisa menuangkan potensi-potensi siswa dalam bentuk aksi atau karya yang nyata. “Maka lomba ini sesungguhnya lebih berat. Para peserta tidak hanya membaca melainkan juga menciptakan puisi,” terang Suyasa.

Terkait hasil karya para peserta nantinya, Suyasa menambahkan hasil karya para juara akan didokumentasikan. Makin banyak ada karya-karya puisi yang bisa didokumentasikan, akan didokumentasikan. Lalu dokumentasi tersebut akan disebar ke sekolah-sekolah. “Setiap tahun akan diadakan lomba seperti ini. Nantinya bisa kita bayangkan ada banyak puisi yang bisa didokumentasikan. Bahkan bisa ribuan kalau tiap tahun pesertanya bertambah. Kalau tahun ini memang masih dibatasi pesertanya karena kegiatan ini merupakan rangkaian dari Buleleng Festival tahun 2016,” jelas Suyasa.

Pada Lomba Cipta dan Baca Puisi Tingkat SMA/SMK ini tercatat 27 peserta yang mengikuti yang berasal dari sekolah-sekolah di Kabupaten Buleleng. Pada cipta puisi, panitia memberikan waktu 40 menit. Setelah itu, peserta membaca hasil cipta puisi mereka dihadapan dewan juri. |Rilis Humas Buleleng|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts