Lebih Banyak Canda, SURYA dan PASS Jalani Tes Kesehatan Psikiatri dan Psikologi

Singaraja, koranbuleleng.com | Dua pasang bakal calon kepala daerah Buleleng, Dewa Nyoman Sukrawan dan Gede Dharma Wijaya (SURYA) dan Putu Agus Suradnyana  dan Nyoman Sutjidra (PASS) menjalani tes psikiatri dan psikologi di RSUD Buleleng, Sabtu 24 September 2016. Tim Pemeriksa kesehatan diambil dari Himpunan Psikolog Indonesia Cabang Bali serta Ikatan Dokter Indonesia.

Proses tes Psikiatri dan Psikologi ini dimulai sejak pukul 08.30 Wita. Awalnya, pasangan SURYa lebih awal tiba di RSUD Buleleng sekitar pukul 07.30 Wita, berselang tiga puluh menit kemudian, PASS hadir.

- Advertisement -

Keempatnya bertemu di dalam ruang aula Wijaya Kusuma, RSUD Buleleng. Tidak tampak kecanggungan diantara mereka, bahkan senyum sapa juga terlihat akrab.

Tahapan tes juga berlangsung cukup lama, yang terdiri dari tes tulis psikologi dan psikiatri serta masing-masing menjalani wawancara oleh psikolog.

Cerita menarik juga tergambar dari rangkaian tes psikologi. Putu Agus Suradnyana menceritakan tes berlangsung cukup santai, dan pihaknya berempat di dalam ruangan juga biasa bertegur sapa dan bercanda. “Tidak ada tegang, biasa saja. Kami bercanda. Saya dan Dewa Sukrawan di dalam bercanda saja, tidak ada keteganganlah. Dewa Sukrawan malah selalu menggoda saya didalam tadi,” ujar Agus Suradnyana usai menjalani wawancara Psikologi.

Usai wawancara Psikologi, Putu Agus Suradnyana juga tampak menggoda Dewa Sukrawan yang berada di dalam ruang aula sedang mengerjakan tes tulis dan dibalas gelak tawa oleh Dewa Sukrawan dan Gede Dharma Wijaya.  Saat itu, petugas dari RSUD Buleleng akhirnya meminta Agus Suradnyana memasuki aula untuk makan siang langsung di dalam aula.

- Advertisement -

Pihak RSUD Buleleng memang menyediakan makan siang dan lokasi makan siang langsung di aula bagi seluruh bakal calon. Makan siang dilakukan secara bergantian, ketika diantara mereka menjalani tes tulis dan wawancara.

Para bakal pasangan calon mengaku memang santai saja mengerjakan tes tulis. Dewa Sukrawan mengaku bahkan sudah biasa mengerjakan seperti ini jadi tidak terlalu kesulitan.

“Biasa saja, tidak terlalu pusinglah dengan hal-hal seperti ini. Sudah pernah melakukannya, jadi santai saja,” ujar Sukrawan yang pernah maju sebagai calon wakil gubernur Bali diduetkan dengan Annak Agung Puspayoga yang diusung PDI Perjuangan.

Sementara Gede Dharma Wijaya juga mengatakan hal yang sama, Dia bahkan  meceritakan banyak versi soal di dalam tes psikologi dan psikiatri itu. “Saya lupa jumlah soalnya. Ada dua puluh lima bagian soal dan Sembilan puluh soal, lalu juga ada menggambar. Cukup banyaklah,”ujarnya.

Salah satu penguji dalam tes ini, seorang psikiater, dr. A.A Sri Wahyuni mengatakan tes ini sebenanrya tidak hanya bagi calon bupati dan wakil bupati, semua diperuntukkan  guna pemeriksaan kesehatan mental untuk jabatan tertentu menggunakan tes psikometri untuk mencari profil kepribadian, kecerdasan, dan kemungkinan psikopatologi.

“Secara kasat mata semua calon pastilah sehat, tetapi mengarah psikopatologi dan ciri kepribadiannya akan mempengaruhi kinerja seseorang ketika dia menjabat. Ada kecerdasan emosional dan kecersdasan intelektual. Nanti tim akan rapat dengan psikologi, psikiatri, tim kesehatan mental, apakah seseorang ini layak menduduki jabatan pemerintahan, swasta,” terang Sri Wahyuni.

Sementara itu, Ketua tIm Pemeriksaan Kesehatan Calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, dr. Gede Wiartana mengungkapkan tes psikiatri dan psikologi ini bagian dari tes kesehatan secara menyeluruh. Tes dilakukan secara bertahap. Tahap awal yakni tes kesehatan psikatri dan psikolgi, dan selanjutnya hari Minggu 25 September 2016 akan dilakukan tes kesehatan jasmani dan narkotika.

“Saat ini ada tes tulisnya, dan besok tes kesehatan. Semua diperiksa, pemeriksaan ginjal, jantung, masuk laboratorium, USG dan semuanya,’ ujar Wiartana. Tes narkotika akan mendatangkan tim dari BNN Bali sebanyak enam orang.

Hasilnya seluruh pemeriksaan kesehatan akan diplenokan oleh tim pemeriksa kesehatan. Masing-masing tim akan menyampaikan hasilnya, tentang hasil kesehatan dari masing-masing calon.

“Beban kerja Bupati dan Wakil Bupati ini kan akan banyak sekali. Pantas tidaknya dari sisi kesehatan akan dilaporkan oleh masing-masing tim ini dalam pleno,”ujar Wiartana.

Sementara itu, Ketua KPUD Buleleng, Gede Suardana mengaku nantinya akan ada hasil akhir yang dikeluarkan oleh tim kesehatan. Hasil akhir ini bersifat final dan tidak bisa dicarikan pembanding.

“Jadi misalkan jika ada bakal calon pasangan yang tidak puas dengan hasil pemeriksaan maka tidak bisa melakukan pemeriksaan pembanding dari tempat lain,”kata Suardana.

Suardana mengaku secara kode etik hasil tes kesehatan ini memang bersifat rahasia dan tidak bisa diumbar ke publik. |NP|RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts