Hasil Pemetaan, 30 Titik Wilayah Rawan Longsor

Singaraja, koranbuleleng.com | Cuaca ekstrim yang belakangan ini terjadi di Kabupaten Buleleng membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng siaga. Apalagi, beberapa hari terakhir, hujan deras yang terjadi sudah mengakibatkan sejumlah bencana alam di Buleleng, mulai dari banjir bandang, angin putting beliung, hingga tanah longsor.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng bahkan telah melakukan pemetaan di sejumlah wilayah di Buleleng, terkait dengan kemungkinan terjadinya bencana alam, salah satunya bencana tanah longsor.

- Advertisement -

Pemetaan bencana tanah longsor yang sementara telah dirampungkan meliputi beberapa desa di Wilayah kecamatan Banjar. BPBD Buleleng melakukan pemetaan mulai dari Desa Banyuatis hingga ke Desa Munduk di kecamatan Banjar.

“Dari pemetaan yang telah kita rampungkan di Kecamatan Banjar, ada 30 titik yang beresiko terjadi tanah longsor. Kerawanan itu muncul setelah melihat situasi dilapangan, karena banyak material longsor kecil yang menutup saluran pembuangan air. Jika airnya meluap, tentu akan mengakibatkan tanah tergerus dan mengakibatkan longsor,” jelas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng Made Subur.

Menurut Subur, sebagai upaya antisipasi, pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan, sehingga kemungkinan terjadinya longsor wilayah tersebut bisa diminimalisir.

“Antisipasi kita lakukan dengan pemasangan tanggul, sehingga air itu tidak bisa meluap dan menggerus tanah. Sehingga kemungkinan terjadinya longsor itu bisa kecil,” Imbuhnya.

- Advertisement -

Disisi lain, peristiwa banjir bandang yang terjadi di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada menjadi perhatian serius Plt Bupati Buleleng Made Gunaja. Ia menyatakan harus ada upaya serius untuk menuntaskan masalah banjir di Desa Pancasari. Gunaja mengaku akan segera melakukan koordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Wilayah VIII untuk menuntaskan masalah banjir di Desa Pancasari.

Hal ini dilakukan lantaran Pemkab Buleleng tidak memiliki kewenangan untuk menuntaskan masalah tersebut, karena jalan itu merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Penanganan masalah banjir di Desa Pancasari harus menjadi prioritas, karena jika tidak, masalah banjir akan terus terjadi setiap hujan turun.

“Persoalannya air dari atas itu semua jatuh ke Pancasari. Desa ini ada di wilayah lembah, sudah tidak bisa buang air kemana-mana lagi. Harus ada kegiatan besar memperbaiki saluran drainase yang panjang ini. Segera kami koordinasikan dengan balai jalan menyikapi masalah ini. Biar banjir di sini tidak seperti ulang tahun,” ujar Gunaja.|RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts