Wisatawan Switzerland dan Spanyol Jadi Volunter di Sidatapa

Singaraja, koranbuleleng.com| Dua orang wisatawan asing, Megan dari Switzerland dan Marina dari Spanyol, sebenarnya tidak saling kenal. Namun, secara tidak langsung mereka saling tahu dan saling mengenal setelah berada di Desa Sidatapa, Kecamatan Banjar. Kini, mereka berdua nekat menjadi volunter untuk mengajarkan bahasa asing kepada warga di Desa Sidatapa.

Namun begitu, mereka juga mendapat timpal balik, mengetahui secara mendalam tentang Desa Sidatapa, seperti aktifitas dan potensi serta kebiasaan masyarakat Desa Sidatapa lainnya sebagai referensi wawasan bagi keduanya.

- Advertisement -

Baik Megan maupun Marina, sudah beberapa hari beradaptasi dan bergaul dengan masyarakat Desa Sidatapa. Megan dan Marina mengajarkan Bahasa Inggris kepada masyarakat setempat, baik anak-anak sekolah setingkat SD, SMP bahkan warga yang setiap hari menjadi penganyam kerajinan bambu.

Dari kerja relanya mengajarkan warga Sidatapa berbahasa Inggris, dia juga diajarkan oleh warga setempat berbahasa Sidatapa maupun berbahasa Indonesia. Megan dan Marina juga belajar menari tari Bali, seperti Rejang Renteng dan sudah berkeliling mencicipi adonan kuliner khas Sidatapa.

“Apapun saya suka disini, durian, makanan pedas, semua saya suka Saya suka desa Sidatapa,’ ujar Megan saat belajar menganyam bambu, Minggu 10 Februari 2019.

Megan mengaku mendapatkan banyak pengetahuan dari desa Sidatapa. Mahasiswa Psikologi ini mengaku akan tinggal di Buleleng selama satu bulan untuk menjadi volunter bagi anak-anak sekolah di Desa Sidatapa., seta selain berwisata ke obyek wisata di Bali.

- Advertisement -

Sebenarnya, Kedua wisatawan ini mendapatkan informasi tentang Desa Sidatapa dari sosial media milik Sidatapa English Corner. Dari berbagai rangkuman kegiatan SEC di sosial media, keduanya tertarik untuk berwisata ke Bali, dan menjadi volunter bagi mereka.

Selama mengajar Bahasa Inggris di Desa Sidatapa, Megan dan Marina bergabung dengan Sidatapa English Corner (SEC). SEC adalah wadah dari sejumlah relawan di Desa Sidatapa untuk mengajarkan warga disini berbahasa Inggris.

Salah satu Relawan, Putu Dendi Saputra mengungkapkan SEC ini tidak hanya mengajar anak-anak sekolah, namun juga mengajarkan Bahasa Inggris untuk berbisnis bagi warga penganyam bambu.

“Setidaknya warga disini bis amenerangkan tentang harga, proses pembuatan dan hal-hallain yang berbau bisnis sederhana saja,” kata Dendi.

Ini penting bagi mereka, karena saat ini Desa Sidatapa menjadi salah satu tujuan wisata. Untuk mempersipakan SDM berkualitas,maka harus dimulai agar warganya menguasai bahasa asing.

SEC sudah mempunyai kepengurusan secara resmi. Leade dari SEC didaulat Komang Rena, Sekretaris Komang Adi Cita Muliawan, Bendahara dijabat oleh Pak Abut, sementara Divisi Marekting dijabat oleh Ni Kadek Ayu Krisna Putri, serta Dendi merupakan sebagai asisten.

SEC ini kini sedang bergerak terus, bekerjasama dengan pihak-pihak lain.

“Kami hanya berusaha untuk menjadikan desa Sidatapa lebih siap menerima perubahan, mempersiapkan SDM yang lebih baik bagi masa denpan warganya juga desanya,” ucap Ayu Krisna Putri.

Ayu Krisna Putri adalah salah satu warga Desa Sidataa yang sudah sempat bepergian ke sejumlah negara. Dari pengalaman ke berbagai Negara itu, Ayu ingin mempraktekan sejumlah ide untuk kemajuan desanya, salah satunya melalui SEC ini.  

Agenda-agenda swadaya yang seringkali digelar oleh warga Desa Sidatapa juga mendapat dukungan dari Pemerintah Kecamatan Banjar. Sekretaris Kecamatan Banjar, Cok Aditya WP mengatakan pemerintah mengapresiasi semangat warga Desa Sidatapa untuk membangun desanya. Prinsipnya, kata Cok, pembangunan juga menjadi tanggungjawab dari masyarakat di desa itu sendiri.

“Kami berharap semangat dari Desa Sidatapa ini semakin meluas di desa-desa lain. Mereka secara mandiri melkaukan hal-al yang bisa dilakukan dengan baik untuk kebaikan pembangunan di desa,” kata Cok Aditya. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts