Inspiratif, Virus SEC Merambah 16 Desa

Singaraja, koranbuleleng.com | Tetiba saja hujan mengguyur deras di Dusun Lakah, Desa Sidatapa. Dusun yang berada 800 dpl ini terasa lebih menyejukkan. Hawa yang sejuk dibalut lagi dengan hamparan pemandangan nan indah, dusun ini terasa istimewa.

Ditengah-tengah hujan deras itu, dibalai dusun sedang berkumpul sejumlah anak-anak belajar bahasa Inggris. Pembelajaran bahasa Inggris secara non formal ini diinisiasi oleh Sidatapa English Corner. Kebetulan, seorang volunteer dari Canada, Thery Jones, disebut-sebut mantan seorang petinju, secara sukarela mengajarkan anak-anak di Lakah berbahasa Inggris.

- Advertisement -

Sebenarny abukan kali ini saja, SEC didatangi relawan dari luar negeri. Sejak awal, sejumlah relawan dari berbagai Negara hadir di Sidatapa untuk berbagai ilmu tentang bahasa dan budaya. Disitu, secara otomatis ada pertukaran budaya.

Semangat anak-anak di Desa Sidatapa besar untuk belajar dan menjadi mahr dalam berbahasa asing. Pemandangan ini secara otomatis menghapus kenangan masyarakat luas tentang Desa Sidatapa di masa lalu. Masyarakat luas tahu bahwa dulunya desa ini begitu terasing, dan jarang ada warga dari luar desa yang berani memasuki wilayah ini. Desa Ini terkenal sebagai desa dengan karakter warga yang keras.

Namun, seiring perjalanan waktu, desa Sidatapa kini menjadi desa yang ramah dan menjadi salah satu desa wisata di Buleleng.

Atas gelar desa wisata itu, sejumlah komunitas lokal di Desa Sidatapa terus melakukan pembenahan. Salah satunya, Sidatapa English Corner atau SEC. SEC ini lahir dengan penuh keajaiban. SEC lahir 19 Januari 2019, namun sampai akhir tahun ini sudah mapu menelorkan virus kebaikan yang sama di sejumlah desa. Kini, sudah ada sekitar 16 English Corner di Kabupaten Buleleng atas inisias SEC.

- Advertisement -

Kegiatan SEC yang awalnya untuk membenahi sumber daya manusia di desa  justru menebar edukasi yang positif bagi desa-desa lain.

“Sekarang kamo ada 16 corner di 16 desa. Namun satu desa ada yang memiliki dua corner,” kata Komang Rena, Founder SEC, Kamis 15 Nopember 2019.

Kedatangan sejumlah volunteer dari luar negeri juga dampak dari publikasi yang dilakukan SEC melalui berbagai saluran media. Mulai dari Media massa maupun media sosial berbasis facebook, instagram maupun twitter.

Menurut Rena, mereka yang menjadi peserta English corner tidak dibatasi umur dan latarbelakang pekerjaan. Siapaun boleh belajar bahasa Inggris.

“Semua gratis, ada yang membayar dengan sampah plastik yang ditabung di SEC. Sekarang program kami di seluruh corner seperti itu mewajibkan peserta untuk menabung sampah plastik,” kata Rena.

MEnabung sampah plastic ini sebagai salah satu upaya mendidik karakter anak-anak agar bagus sejak dini. Sampah menjadi bagian yang menyuitkan kehidupan, namun kata Rena bila dikelola dengan benar maka sampah bisa memberikan dampak kesuburan dan kebaikan.

“Kita berharap, bukan hanya pintar berbahasa namun karakternya juga bagus. Itu yang harus kita jaga untuk masa depan anak-anak ini,” ujar Rena.

Sementara itu, Mentor Dounder yang juga tokoh Desa Sidatapa, Wayan Ariawan mengakui bahwa kegiatan SEC yang bisa merambah sejumlah desa di wilayah Buleleng menjadi keunggulan sendiri bagi SEC. Banyak desa yang meminta agar SEC bisa dikembangkan di desa-desa lain.

“Pada dasarnya kami siap, karena ini adalah gerakan sosial untuk kemajuan kita bersama. Saatnya kita melakukan sesuai dengan tugas kita masing-masing,” ujar Ariawan. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts